Robingah, S.Pd.SD

Lahir di Banjarnegara, 21 Januari 1970. Bekerja sebagai guru sejak 1998 dan sekarang menjadi Kepala Sekolah di SDN Sukomangli Kec.Patean, Kab. Kendal, Jaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
Baby Oil dan Anak Pemulung
Sumber gambar: pojokbacanahdliyin.blogspot.com

Baby Oil dan Anak Pemulung

Baby Oil dan Anak Pemulung

Tantangan hari ke-141

#TantanganGurusiana 365 hari

Hari Minggu. Bu Marti benar-benar kaget. Pulang dari bermain Anti tiba-tiba merengek minta dibelikan baby oil. Anti adalah anak perempuan satu-satunya pasangan keluarga Bu Marti dan Pak Harno.

Bu Marti dan Pak Harno sama-sama tersenyum mendengar rengekan Anti. Melihat ayah dan ibunya tersenyum, Anti justru semakin merengek meminta agar segera dibelikan baby oil. "Bu, ayo belikan Anti baby oil, Anti ingin mempunyai kulit putih seperti Nadia. Anti malu Bu kalau kulit Anti hitam seperti ini."

Bu Marti tidak tahu harus menjawab apa pada putri kesayangannya. Anti semakin menggerutu. "Ayah si, kenapa kulit ayah nggak seperti ibu. Coba kalau kulit ayah putih bersih seperti ibu. Tentu aku juga punya kulit yang tidak hitam seperti ini. Aku kan malu, Yah." Anti setengah menangis dan protes karena teman-teman Anti memang tak ada yang kulitnya sehitam dirinya. Nadia, Santi, dan Anin semua berkulit bersih. Wajar kalau Anti sering merasa iri dengan mereka.

Pak Harno tidak menyalahkan Anti. Dalam hati, Bu Marti juga kasihan mendengar keluh kesah Anti. Ia membujuknya agar tetap bersyukur meski pun berkulit hitam. Bu Marti mengatakan bahwa orang berkulit hitam belum tentu jelek. Bahkan banyak orang-orang yang berkulit hitam itu badannya sehat dan kuat.

Anti tidak peduli dengan kata-kata ibunya. Ia tetap merengek untuk dibelikan baby oil yang ia yakini dapat mengubah kulitnya menjadi putih seperti Nadia. Ia tahu kalau Nadia selalu memakai baby oil sesudah mandi. Tadi pagi waktu Anti menghampiri Nadia untuk bermain bersama ternyata Nadia baru saja mandi dan mengolesi seluruh tubuh dan wajahnya dengan baby oil. Kulit Nadia memang tampak putih dan bersih.

Sore itu, sesudah mandi Anti benar-benar mengolesi seluruh tubuh dan wajahnya dengan baby oil yang dibeli ibu dengan uang pas-pasan. Anti benar-benar ingin berkulit seperti Nadia. Sambil berkaca, Anti yang masih berusia 9 tahun itu sesekali bergaya sambil tersenyum-senyum sendiri. "Bu, Anti cantik apa nggak?" tanya Anti pada ibunya yang selalu membantu Anti untuk menyisir rambutnya yang cukup tebal dan panjang. Bu Marti mengiyakan sambil mengangguk karena wajah Anti meski pun hitam tapi sebenarnya cantik dan manis.

Hampir satu minggu Anti mengolesi kulit tubuh dan wajahnya dengan baby oil tiap pagi dan sore sehabis mandi. Namun, kulit putih yang diharapkannya tidak kunjung berubah. Anti mulai gelisah. Bahkan suka marah-marah pada kedua orang tuanya. Ia sangat benci dengan kulitnya yang hitam.

Hari ini Anti benar-benar kesal. Ia tidak mau makan dan tidak mau mandi. Ia pun tidak mau lagi bermain dengan teman-temannya. Ia mengurung diri di dalam kamar sambil menampakkan wajah cemberut. Ia terus menyalahkan kedua orang tuanya.

Nadia, Santi, dan Anin bergantian menghampirinya untuk bermain bersama. Bukannya gembira, Anti justru semakin sedih dan tidak mau menemui mereka. "Suruh mereka pergi, Bu. Aku malu berteman dengan mereka." Anti berkata pada ibunya sambil menelungkupkan wajahnya pada bantal dan menangis dengan keras.

Sebenarnya Anti tidak akan kecewa dengan warna kulitnya jika tidak ada teman yang mengejeknya. Ia sangat terpukul dan selalu teringat dengan ucapan Niko saat bermain gobag sodor. Niko mengolok-olok dirinya sebagai anak seorang pemulung berkulit hitam. Anti berpikir andaikata kulitnya tidak hitam, mungkin pekerjaan ayahnya juga tidak akan menjadi bahan olok-olok temannya.

Mendengar keluhan Anti, Bu Marti merasa sangat iba. Dibujuknya Anti agar dapat menerima dan mensyukuri apa yang dimilikinya. Bu Marti juga mengatakan bahwa orang yang suka mengolok-olok itu belum tentu lebih baik daripada orang yang diolok-olok. Anti sedikit terhibur. Perlahan-lahan tangisnya pun terhenti.

Terdengar bunyi pintu diketuk orang. Bu Marti segera keluar dari kamar Anti. Ternyata ada tamu datang. Ia mengantarkan bungkusan besar yang ditujukan pada Anti Maharani. Setelah tamu pulang, bungkusan pun segera diberikan pada Anti.

Dengan penuh tanda tanya, dibukalah bungkusan itu bersama ibunya. Wow...betapa gembiranya hati Anti dan ibunya. Ternyata bungkusan itu berisi sepatu dan tas punggung. Di dalamnya juga ada sehelai kertas berisi tulisan "Terima kasih telah menolong Rani dan selamat atas prestasinya sebagai juara 1 lomba lari."

Anti dan Bu Marti saling berpandangan dan merasa heran. Keduanya mengucap rasa syukur bersama-sama karena kebetulan sepatu dan tas punggung Anti sudah waktunya untuk diganti. Seminggu yang lalu, Anti memang telah menolong Rani saat pulang sekolah. Anti menolong Rani dengan ikhlas.

Rani terjatuh di jalan ketika sedang berlari kejar-kejaran dengan temannya. Kaki Rani terkilir dan tidak kuat untuk berjalan. Di antarnya Rani sambil digendong oleh Anti. Sampai di rumah Rani, ternyata orang tua Rani belum pulang. Di rumah Rani hanya ada Pak Badi si tukang kebun dan Bi Imah yang biasa membantu mengurus rumah.

Teman-teman lain tidak ada yang kuat menggendong Rani karena badannya cukup besar. Hanya Antilah yang kuat menggendong Rani. Rani anak orang kaya yang dermawan. Rupanya Rani bercerita tentang Anti pada kedua orang tuanya. Sebagai ucapan terima kasih maka dibelikannya Anti sepasang sepatu dan tas punggung. Ayah Rani tahu kalau Anti adalah anak pemulung yang perlu dibantu.

Sambil memegang tas dan sepatu, Anti tak lagi bersedih dengan kulit hitamnya. Benar kata ibu bahwa tiap-tiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Meski Anti berkulit hitam tetapi badan Anti lebih kuat daripada teman-temannya. Anti juga pernah menjadi juara 1 dalam lomba lari beberapa waktu yang lalu.

Kini, Anti tak mau merengek-rengek lagi untuk minta dibelikan baby oil. Anti akan menuruti nasihat ibunya untuk selalu bersyukur atas apa yang dimilikinya. Tak apalah mempunyai orang tua pemulung dan berkulit hitam. Yang penting badan tetap sehat dan kuat.

Kendal, 07-06-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pinteran gawe Cernak ya? Aku lha bumpet

07 Jun
Balas

Lha asale kan anu nyong anake esih cilik2 dadi kadang malah inspirasine muncul sekang anak koh.

07 Jun

Keren Bu, sangat menginspirasi

07 Jun
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih.

07 Jun

Cerita yang sangat menginspirasi, Bun. Semoga bisa menjadi buku cernak.

08 Jun
Balas

Insya Allah Bu. Semoga dapat terwujud.

08 Jun

Keren Bun, BS jadi kumpulan cerita anak

07 Jun
Balas

Iya Mbak Insya Allah mau saya kumpulkan jadi buku cerita anak. Maklum, gaule sama anak-anak jadi nulisnya ya cerita anak wae. Hehehe....

07 Jun

Hebat cerita nya bunda..aku suka.salam bunda

07 Jun
Balas

Salam kembali Ibu. Ya, kita berusaha menyelipkan penanaman karakter melalui cerita anak. Terima kasih apresiasinya.

07 Jun

Cerita keren... inspiratif semoga bermanfaat.. salam semangat.

07 Jun
Balas

Aamiin. Makasih Bu.

08 Jun

Masyaallah,,kisah inspiratif bu..

07 Jun
Balas

Makasih Mbak. Semoga bermanfaat.

07 Jun

Cerita yang menginspirasi bu...

07 Jun
Balas

Makasih apresiasinya Bu.

07 Jun

Mantul bu

07 Jun
Balas

Makasih Bu.

07 Jun

Berisi nilai karakter

07 Jun
Balas

Iya Bu. Memang tujuan saya seperti itu. Menanamkan karakter melalui budaya literasi.

07 Jun

Mantap bu, sangat inspiratif. Saya sangat senang membacanya.

07 Jun
Balas

Alhamdulillah terima kasih Bu. Semoga bermanfaat.

07 Jun

Cerita menarik .Mendidik anak selalu bersyukur ya Bu.

08 Jun
Balas

Ya Mbak betul. Itu amanat yg ingin saya sampaikan pada cerita.

08 Jun

Wow keren sungguh bun ..

07 Jun
Balas

Terima kasih apresiasinya.

07 Jun

Inspiratif !Ada yg bening hendak keluar di sudut mata. Mantap!

07 Jun
Balas

Terima kasih apresiasinya Pak. Ini saya masih belajar untuk menulis cerita anak.

07 Jun



search

New Post